Minggu, 25 November 2012

MOMORIES OF PUTIH ABU - ABU

        Kisah ini seperti Gado-gado. Mengingatkan pada sebuah masa putih abu-abu. Semuanya ada dalam satu piring, tercampur aduk jadi satu piring. Seperti gado-gado semua sayuran tercampur dalam satu piring. Itulah masa SMA semua perasaan tercampur dalam satu piring. Mulai dari senang, tegang, sedih, sulit, kompak, cinta, kelucuan, bangga, marah, kacau, meriah,  kagum, sampai perpisahan. Ketika menatap gedung sekolah, yang ada dalam benak kami adalah berjuang meraih kata lulus, mendapatkan predikat tersebut. Ketika berdiri didepan kelas, memperkenalkan diri, bertemu dengan orang-orang yang memiliki tujuan sama, rasanya malu dan sangat menantang. Waktu seolah berhenti ketika kami dihadapkan pada sebuah pilihan, ipa atau ips? Mata harus dipejamkan sesaat tuk memikirkannya. Ketika membuka mata sudah berada pada posisi yang telah dipilih.“Ini adalah kelasmu, sekarang kau harus beradaptasi dengan apapun situasi kondisi dan domisili yang terjadi disini maupun besok. Masa depanmu ada dalam genggaman. Akankah menggemnya dengan erat atau membiarkannya terlepas dalam genggaman. Begitupun orang yang berada disini, mulai dari orang yang paling menyebalkan hingga orang yang paling menyenangkan. Sampai menemukan sahabat terbaik, mungkin itu adalah hal yang paling menyenangkan. Berbagi kesenangan dengan sebuah tawa. Bersama memulihkan kesedihan dengan sebuah hiburan. Bersama menyelesaikan masalah dengan sebuah solusi. Bersama saling memberikan motivasi tuk bertahan. Saat masuk di jenjang yang lebih tua atau disebut kelas terakhir, yang terjadi disini adalah sebuah ketegangan Kelas yang gaduh akan menjadi tertib. Wajah yang ceria akan menjadi tegang. Kalau seorang guru yang paling menyeramkan dan killer masuk ke kelas. Kelas menjadi hening ketika pelajaran dimulai. Mungkin hening dan serius bukan karena memperhatikan pelajaran. Melainkan hening karena takut kalau saja berisik sesuatu yang buruk pasti akan menimpa. Sekarang yang terjadi disini adalah sebuah kesedihan. Ketika seseorang kehilangan sebuah perhatian, dimasa itulah ia akan merasakan kesedihan. :(
               Menurut sebagian orang nilai bagus itu sangat berharga dalam hidupnya. Menurut sebagian orang lagi nilai bagus itu biasa saja. Jika nilai jelek yang kami dapatkan, sebagian orang akan merasa sedih dan sebagian lagi merasa itu biasa saja. Kalau hal itu terjadi yang dibutuhkan adalah sebuah dukungan dari seseorang atau siapapun yang ada disekolah. Bukanlah cacian ataupun sebuah kata yang merendahkan, seolah dianggap makhluk yang tak ada apa-apanya, seolah dianggap makhluk yang tak dapat berusaha. Yang diharapkan adalah sebuah dukungan bahwa suatu saat kami pasti bisa.Sekarang yang terjadi disini adalah sebuah kesulitan. Ketika mendapat Pekerjaan Rumah (PR) akankah kami mengerjakannya tepat waktu? Ada yang jawab iya dan tidak. Sulit untuk menghilangkan kebiasaan mengerjakan PR disekolah. Akan sangat kesulitan sekali jika semua mata pelajaran memberikan PR. Seolah dalam seharian waktu telah tersita tuk belajar padahal waktu setelah bel jam pulang sekolah kita berfoya foya waktu dengan belajar saja banyak hal yang dikerjakan. Kata kapok dengan kesulitan tuk mengerjakan PR dirumah mungkin tidak ada Padahal itu akan membuat hati jadi was-was ketika PR belum selesai dikerjakan. Karena begitu sulit tak jarang juga kami akan mendapatkan hukuman dari guru bidang yang bersangkutan. Sulit bagi orang yang sering bangun kesiangan tuk datang tepat waktu kesekolah. Yang sering dilakukan adalah terlambat datang kesekolah dan harus rela mendapat hukuman. Sulit bagi orang yang malas tuk selalu mengikuti pelajaran. Yang dilakukan adalah bolos mata pelajaran. Mencari-cari kesempatan dalam kesempitan untuk pergi meninggalkan kelas tanpa seizin guru walaupun bolos ke perpustakaan ataupun kantin sekolah. Sulit bagi orang yang suka berbuat onar dan bandel tuk mengubah kelakuannya. Tempat langganan yang dikunjunginya adalah ruangan BK. Dan pada akhirnya hukuman yang mereka dapatkan. Kadang saat-saat sulit mengharuskan kita tuk melanggar aturan dan membiarkan kita mendapat hukuman. Sekarang yang terjadi disini adalah cinta .. Cinta? WOW… mungkin ini adalah topic paling favorit dikalangan anak SMA. Bagaimana tidak, tanpa cinta sekolah ini tak akan menarik. Mungkin tanpa cinta dikehidupan mereka dunia ini akan hancur atau mereka takkan bisa hidup tanpa cinta. #asekk :D. Bagi seorang yang menganggap cinta itu biasa aja, ada atau tidak adanya cinta itu tidak masalah. Sekarang kita akan menyaksikan layar lebar yang berjudul cinta anak SMA.Perasaan itu berkembang sangat pesat disekolah. Tak asing lagi jika kami murid SMA dihadapkan pada perasaan itu. Kadang cinta membuat mereka harus mencurahkan kasih sayang, membuat mereka harus saling memahami, bahkan membuat mereka harus mengeluarkan amarahnya. Orang yang belum merasakan cinta dikalangan SMA hanya bisa menyaksikan sandiwara dan mendengarkan orang yang telah merasakannya. Kadang mereka merasa terharu, tertawa, kesal, bahkan tercengang. Kekompakkan....?? sudah menjadi salah satu yang lumayan sulit tuk kami ciptakan. Tapi… kalau masalah contek-mencontek, tanpa disuruh kompak, kami akan selalu kompak, iya apa iya ??? Tak pandang situasi kami melakukannya, saat mengerjakan tugas, mengerjakan PR sampai saat ulangan masih sempat-sempatnya kami mencontek. Masih ada kekompakkan dari sisi positifnya, misalnya dalam kerja kelompok, mau nggak mau harus kompak.Sekarang yang terjadi disini adalah kelucuan. Mustahil kalau dalam satu kelas tak ada seorang pun yang dapat melucu. Pasti ada. Saat tak ada guru maupun ada Guru, sisa waktu digunakan tuk bersantai dan mengeluarkan ekspresi masing-masing. Sebuah humor pasti selalu ada. Kata Tawa pasti menyambut kelucuan itu. Canda tawa tak berhenti jika kami belum lelah tertawa. Tak jarang juga sampai yang mengerjain temannya sendiri, mengejek temannya sendiri, berpose aneh, yang sering terjadi adalah memberikan julukan sesuai karakter masing-masing. Sekarang yang terjadi disini adalah rasa bangga. Paling senang kalau dipuji oleh guru karena prestasi atau kebaikan. Sebagian yang mendapatkan pujian tersebut memanfaatkannya tuk menyombongkan diri. Apalagi jika diberikan sebuah kepercayaan, ada rasa bangga tersendiri. Meraih piala dalam sebuah perlombaan, berdiri didepan orang banyak dan tersenyum menatap piala tersebut. Apalagi piala tersebut sudah berjejer. Walaupun tak pandai dalam bidang akademis setidaknya dapat meraih prestasi dalam bidang yang lain.
             Sekarang yang terjadi disini adalah kemarahan dan kekacauan. Tak jarang guru-guru marah dengan kelakuan kami. Meninggalkan kelas dan tak mau mengajar sampai kami mengubah kelakuan dan meminta maaf. Perselisihan antar teman juga sering terjadi pada masa SMA. Kadang disebabkan oleh salah paham, merasa iri, atau memperebutkan sesuatu. Menusuk dari belakang atau membicarakan teman dari belakang, itu juga sering terjadi. Bahkan itu jadi sarapan dan makan siang bagi seorang pelajar. Kadang kemarahan itu tak bisa ditahan lagi hingga meledak dan mengakibatkan kekacauan. Biasanya para wanita yang marah dilampiaskan pada sebuah kata-kata caci maki. Kalau para pria yang marah lebih seram, mereka melampiaskannya pada sebuah pukulan. Ini membuat sebuah kekacauan dan pasti ditempat kejadian sudah penuh dengan orang yang menonton. Sekarang yang terjadi disini adalah kemeriahanSaat ada event-event disekolah, misalnya perayaan hari besar, hari kartini, maulid nabi, isra mi’raj atau acara-acara lainnya. Sekolah menjadi sangat ramai dan meriah. Sorak sorai dukungan, tepuk tangan melanda di setiap lorong-lorong kelas. Saat-saat semeriah itulah kami bisa melupakan pusingnya pelajaran dalam sesaat. Bisa berjalan kemanapun bahkan teriak sekencang apapun. Mendukung teman yang sedang berlomba atau mempersiapkan diri tuk lomba. Semangat akan muncul ketika kemeriahan ada dihadapan. Hari-hari yang  sangat ditunggu pun tiba, Ujian Nasional. Mendengar kata Ujian Nasional mungkin ada yang merasa tidak senang dengan adanya ujian tersebut , pemikirannya seperti ini " dalam waktu mencari ilmu selama 3tahun itu hanya ditentukan oleh 4 hari, sangat tidak adil !!!". Dan ada juga yang menilai ini dengan senang, karena pada saat itulah kita dapat menguji perjuangan selama 3 tahun apa yang telah didapat ".Lulus ?? sejenak mendengar kata lulus siapa sih yang tidak senang lulus sekolah ditambah juga menyabet nilai memuaskan. Tetapi kesenangan tersebut cepat pudarnya, karena teringat dan merasa rindu dengan rasa senang, sedih, ceria, marah, dll yang dirasakan dalam situasi apapun saat berada di SMA :') . Masa Putih Abu-Abu pasti tak akan terlupakan ....