Kisah ini seperti Gado-gado. Mengingatkan pada sebuah masa putih abu-abu. Semuanya
ada dalam satu piring, tercampur aduk jadi satu piring. Seperti
gado-gado semua sayuran tercampur dalam satu piring. Itulah masa SMA
semua perasaan tercampur dalam satu piring. Mulai dari senang, tegang,
sedih, sulit, kompak, cinta, kelucuan, bangga, marah, kacau, meriah,
kagum, sampai perpisahan. Ketika menatap gedung sekolah,
yang ada dalam benak kami adalah berjuang meraih kata lulus, mendapatkan predikat tersebut. Ketika berdiri didepan kelas,
memperkenalkan diri, bertemu dengan orang-orang yang memiliki tujuan
sama, rasanya malu dan sangat menantang. Waktu seolah berhenti ketika kami
dihadapkan pada sebuah pilihan, ipa atau ips? Mata harus dipejamkan
sesaat tuk memikirkannya. Ketika membuka mata sudah berada pada
posisi yang telah dipilih.“Ini adalah kelasmu, sekarang kau harus
beradaptasi dengan apapun situasi kondisi dan domisili yang terjadi disini maupun besok. Masa depanmu ada dalam
genggaman. Akankah menggemnya dengan erat atau membiarkannya terlepas dalam genggaman. Begitupun orang
yang berada disini, mulai dari orang yang paling menyebalkan hingga
orang yang paling menyenangkan. Sampai menemukan sahabat terbaik,
mungkin itu adalah hal yang paling menyenangkan. Berbagi kesenangan
dengan sebuah tawa. Bersama memulihkan kesedihan dengan sebuah hiburan.
Bersama menyelesaikan masalah dengan sebuah solusi. Bersama saling
memberikan motivasi tuk bertahan. Saat masuk di jenjang yang lebih tua atau disebut kelas terakhir, yang terjadi disini adalah
sebuah ketegangan Kelas yang gaduh akan menjadi tertib. Wajah yang ceria
akan menjadi tegang. Kalau seorang guru yang paling menyeramkan dan
killer masuk ke kelas. Kelas menjadi hening ketika pelajaran dimulai.
Mungkin hening dan serius bukan karena memperhatikan pelajaran.
Melainkan hening karena takut kalau saja berisik sesuatu yang buruk
pasti akan menimpa. Sekarang yang terjadi disini adalah sebuah
kesedihan. Ketika seseorang kehilangan sebuah perhatian, dimasa itulah ia
akan merasakan kesedihan. :(
Menurut sebagian orang nilai bagus itu sangat berharga dalam hidupnya.
Menurut sebagian orang lagi nilai bagus itu biasa saja. Jika nilai jelek
yang kami dapatkan, sebagian orang akan merasa sedih dan sebagian lagi
merasa itu biasa saja. Kalau hal itu terjadi yang dibutuhkan
adalah sebuah dukungan dari seseorang atau siapapun yang ada disekolah.
Bukanlah cacian ataupun sebuah kata yang merendahkan, seolah dianggap makhluk yang tak ada apa-apanya, seolah dianggap makhluk
yang tak dapat berusaha. Yang diharapkan adalah sebuah dukungan bahwa
suatu saat kami pasti bisa.Sekarang yang terjadi disini adalah sebuah
kesulitan. Ketika mendapat Pekerjaan Rumah (PR) akankah kami
mengerjakannya tepat waktu? Ada yang jawab iya dan tidak. Sulit untuk
menghilangkan kebiasaan mengerjakan PR disekolah. Akan sangat kesulitan
sekali jika semua mata pelajaran memberikan PR. Seolah dalam seharian
waktu telah tersita tuk belajar padahal waktu setelah bel jam pulang sekolah kita berfoya foya waktu dengan belajar saja banyak hal yang dikerjakan. Kata kapok dengan kesulitan
tuk mengerjakan PR dirumah mungkin tidak ada Padahal itu akan membuat hati jadi was-was
ketika PR belum selesai dikerjakan. Karena begitu sulit tak jarang juga
kami akan mendapatkan hukuman dari guru bidang yang bersangkutan. Sulit
bagi orang yang sering bangun kesiangan tuk datang tepat waktu
kesekolah. Yang sering dilakukan adalah terlambat datang kesekolah dan
harus rela mendapat hukuman. Sulit bagi orang yang malas tuk selalu
mengikuti pelajaran. Yang dilakukan adalah bolos mata pelajaran.
Mencari-cari kesempatan dalam kesempitan untuk pergi meninggalkan kelas
tanpa seizin guru walaupun bolos ke perpustakaan ataupun kantin sekolah. Sulit bagi orang yang suka berbuat onar dan bandel tuk
mengubah kelakuannya. Tempat langganan yang dikunjunginya adalah
ruangan BK. Dan pada akhirnya hukuman yang mereka dapatkan. Kadang
saat-saat sulit mengharuskan kita tuk melanggar aturan dan membiarkan
kita mendapat hukuman. Sekarang yang terjadi disini adalah cinta .. Cinta?
WOW… mungkin ini adalah topic paling favorit dikalangan anak SMA.
Bagaimana tidak, tanpa cinta sekolah ini tak akan menarik. Mungkin tanpa cinta dikehidupan mereka dunia ini akan
hancur atau mereka takkan bisa hidup tanpa cinta. #asekk :D. Bagi seorang yang
menganggap cinta itu biasa aja, ada atau tidak adanya cinta itu tidak
masalah. Sekarang kita akan menyaksikan layar lebar yang berjudul cinta
anak SMA.Perasaan itu berkembang sangat pesat disekolah. Tak asing lagi
jika kami murid SMA dihadapkan pada perasaan itu. Kadang cinta membuat
mereka harus mencurahkan kasih sayang, membuat mereka harus saling
memahami, bahkan membuat mereka harus mengeluarkan amarahnya. Orang yang
belum merasakan cinta dikalangan SMA hanya bisa menyaksikan sandiwara
dan mendengarkan orang yang telah merasakannya. Kadang mereka merasa
terharu, tertawa, kesal, bahkan tercengang. Kekompakkan....?? sudah menjadi salah satu yang lumayan
sulit tuk kami ciptakan. Tapi… kalau masalah contek-mencontek, tanpa
disuruh kompak, kami akan selalu kompak, iya apa iya ??? Tak pandang situasi
kami melakukannya, saat mengerjakan tugas, mengerjakan PR sampai saat
ulangan masih sempat-sempatnya kami mencontek. Masih ada
kekompakkan dari sisi positifnya, misalnya dalam kerja kelompok, mau
nggak mau harus kompak.Sekarang yang terjadi disini adalah
kelucuan. Mustahil kalau dalam satu kelas tak ada seorang pun yang dapat
melucu. Pasti ada. Saat tak ada guru maupun ada Guru, sisa waktu digunakan tuk bersantai
dan mengeluarkan ekspresi masing-masing. Sebuah humor pasti selalu ada. Kata Tawa pasti menyambut kelucuan itu. Canda tawa tak berhenti jika
kami belum lelah tertawa. Tak jarang juga sampai yang mengerjain temannya
sendiri, mengejek temannya sendiri, berpose aneh, yang sering terjadi
adalah memberikan julukan sesuai karakter masing-masing. Sekarang yang
terjadi disini adalah rasa bangga. Paling senang kalau dipuji oleh guru
karena prestasi atau kebaikan. Sebagian yang mendapatkan pujian tersebut memanfaatkannya tuk
menyombongkan diri. Apalagi jika diberikan sebuah kepercayaan, ada rasa
bangga tersendiri. Meraih piala dalam sebuah perlombaan, berdiri didepan
orang banyak dan tersenyum menatap piala tersebut. Apalagi piala
tersebut sudah berjejer. Walaupun tak pandai dalam bidang akademis
setidaknya dapat meraih prestasi dalam bidang yang lain.
Sekarang yang terjadi disini adalah kemarahan dan kekacauan. Tak jarang
guru-guru marah dengan kelakuan kami. Meninggalkan kelas dan tak mau
mengajar sampai kami mengubah kelakuan dan meminta maaf. Perselisihan
antar teman juga sering terjadi pada masa SMA. Kadang disebabkan oleh
salah paham, merasa iri, atau memperebutkan sesuatu. Menusuk dari belakang atau
membicarakan teman dari belakang, itu juga sering terjadi. Bahkan itu jadi sarapan dan makan siang bagi seorang pelajar. Kadang
kemarahan itu tak bisa ditahan lagi hingga meledak dan mengakibatkan
kekacauan. Biasanya para wanita yang marah dilampiaskan pada sebuah
kata-kata caci maki. Kalau para pria yang marah lebih seram, mereka
melampiaskannya pada sebuah pukulan. Ini membuat sebuah kekacauan dan
pasti ditempat kejadian sudah penuh dengan orang yang menonton. Sekarang yang
terjadi disini adalah kemeriahanSaat ada event-event disekolah, misalnya perayaan hari besar, hari kartini, maulid nabi, isra mi’raj atau
acara-acara lainnya. Sekolah menjadi sangat ramai dan meriah. Sorak
sorai dukungan, tepuk tangan melanda di setiap lorong-lorong kelas. Saat-saat semeriah
itulah kami bisa melupakan pusingnya pelajaran dalam sesaat. Bisa
berjalan kemanapun bahkan teriak sekencang apapun. Mendukung teman yang
sedang berlomba atau mempersiapkan diri tuk lomba. Semangat akan muncul
ketika kemeriahan ada dihadapan. Hari-hari yang sangat ditunggu pun tiba, Ujian Nasional. Mendengar kata Ujian Nasional mungkin ada yang merasa tidak senang dengan adanya ujian tersebut , pemikirannya seperti ini " dalam waktu mencari ilmu selama 3tahun itu hanya ditentukan oleh 4 hari, sangat tidak adil !!!". Dan ada juga yang menilai ini dengan senang, karena pada saat itulah kita dapat menguji perjuangan selama 3 tahun apa yang telah didapat ".Lulus ?? sejenak mendengar kata lulus siapa sih yang tidak senang lulus sekolah ditambah juga menyabet nilai memuaskan. Tetapi kesenangan tersebut cepat pudarnya, karena teringat dan merasa rindu dengan rasa senang, sedih, ceria, marah, dll yang dirasakan dalam situasi apapun saat berada di SMA :') . Masa Putih Abu-Abu pasti tak akan terlupakan ....